Tuesday 25 October 2016

RUANG SEMPIT ITU ISTANAKU




Lama nian tangan ini tidak pernah menulis, agak gaguk menumpahkan coretan dalam bentuk kata. Canggung tiap kalimat serasa tidak padu padan. Tapi tak apalah, lebih baik memulai daripada tidak., toh tulisan ini tidak akan pernah masuk situs berita online atau media nasional. Hehehe…

Saya akan bercerita tentang kerajaan…. Ya Kerajaanku, ukurannya hanya sekitar 2 meter x 2 meter. Disinilah saya merasa menjadi manusia seutuhnya. Hampir tak ada yang membatasi saya dalam berkreasi. 3 tahun yang lalu rasanya tak mungkin saya duduk disini, bermimpipun sepertinya tak beran.
Istanaku begitu kecil, hanya diisi satu buah komputer build up merk HP lama dan satu laptop Asus yang punya prosesor Core i7 (hihiihi). Didepanku berjejer buku-buku literatiur hukum, disampingnya berkas menggunung. Sebagai pelengkah dibawah meja berbagai berkas laporan notaris Bontang dan Kutai Timur berjejer berantakan.

Didepannya terdapat lukisan tangan si El dan gambar superhero yang dia sukai. Serta berjejer mainan hadiah paket cuky di KFC. Dan sebuah menempel didinding biru foto hasil print out Pangeran dan Putri kecilku tersenyum ceria.

Istanaku, aku dapat “bermain” apa saja disini. Berselancar ria di dunia internet, membahas permasalahan hukum, mendengarkan musik hingga belanja online, menulis sepertinya sangat jarang kulakukan dibilik ini. Tetapi yang menarik adalah melihat dunia dengan berbeda dari sudut ini.

Dalam “kotak” kecil ini mungkin ada rasa bosan, orang kadang mengatakan kepenatan dibelakang meja selalu tampak menjemukan, pekerjaan yang itu-itu saja, tidak berkembang hingga menjadi tua diantara tumpukan berkas. Tak ada salahnya berpendapat demikian. Tetapi bagi saya, dimanapun kita berada akan menjadi asyik, walaupun itu didalam ruang gelap dan penat.

Disudut istanaku ini, saya biasa menyiapkan amunisi dalam persidangan perdata yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Bontang. ini yang menyenangkan. Semenyenangkan melihat Instagram teman yang berjalan ria kemana-mana, dengan foto yang fantastic.

Tak Peduli dimanapun kau berada, entah itu dibelakang meja, diatas motor, disebelah kompor atau didalam kapal. Dunia ini akan indah ketika mencari sisi menyenangkannya. Mencari pojok dimana kita berarti dan menemukan hati diantara ritme waktu. Sudut dimana dia tampak berbeda, tampak menyenangkan dan tampak engkau menjadi hamba hakiki.

Anda mungkin pernah membaca ketika Buya Hamka seorang ulama terkenal dimasanya menyelesaikan Tafsir Al-Azharnya dibalik jeruji besi, atau Soekarno dapat memikirkan dasar negara ketika dalam keteraringan.

Selamat menikmati istanamu kawan, jadilah raja diruang sempit yang mungkin terhimpit. Pastikan dirimu merdeka dan bebas. Melayang dalam ruang harapan dan mimpi, berenang dilautan doa dan tak lupa menatap hidup selalu berarti dalam tiap hembusan nafas.


“Bukankah jantung terus berdetak, didalam bilik yang sempit dan gelap karena ia tau bahwa detakannya membuat tuannya hidup.” Cayoooo…………….