Thursday 29 August 2013

Saya ikut OCD #2

Tulisan yang lalu, saya bercerita tentang kawan yang mengajak mengikuti program OCD. Ya tepat 3 minggu yang lalu. Pada saat lebaran saya bersilaturahmi kerumahnya. Pada tulisan kali saya akan mengangkat kisah tentang bagaimana dia menjalankan OCD dan apa targetnya.

Setelah tulisan pertama “Saya ikut OCD,” dalam dua hari ada sekitar 100 pengunjung. Akhirnya saya putuskan menulis pengalaman dari lainnya, sebagai motivasi terhadap pembaca di seluruh dunia maya. 
 
Rendy dan keluarga
Pagi ini saya bertandang kekantornya. Kebetulan dia satu kantor dengan si Ading. Suasana ruangan yang nyaman tampak terlihat sekali. Area parkir kendaraan cukup luas. Taman dihiasi bunga-bunga telah dikerjakan, dan hampir selesai. Nuansa hijau cukup terasa disana sini. Saya sempatkan waktu mengobrol santai denganya.

Namanya Rendy Iriawan, ayah dua anak. Dia salah satu pejabat di pemerintahan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur. Umurnyapun masih sangat muda masih 30 tahun. Usia yang tak terpaut jauh dari saya. Dia mengaku bahwa dia memiliki gen yang mudah gemuk. Dan sudah suratan tangan memang harus meliki gen tersebut.

Saat ini dia memiliki bayi memasuki usia 7 bulan. Bayangkan saja, pada umur 4 bulan sudah memiliki berat 11 kg. Sudah pasti bayi ini menderita obesitas. Mungkin ini yang dikatakan gen endomorp. Yaitu gen yang sudah ditakdirkan dari orok harus gemuk. Suka atau tidak ya memang takdirnya harus gemuk.

Kondisi ini yang membuat dia selalu mencoba berbagai produk dan latihan untuk menahan laju berat badan. Mulai dari olahraga fisik hingga mengkonsumsi produk kesehatan yang harganya terbilang mahal. Tak mudah memang, tetapi itulah yang dijaga. Maklum dia ini lulusan Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Jadi menjaga badan agar tetap proporsional menjadi tujuan utama. Selain itu menurutnya ketika badan oke, maka dipastikan kesehatan juga akan mengikuti.

Dia menganalogikan “Coba mas bandingkan, kucing atau anjing liar yang jarang makan usianya lebih panjang. Dibanding kucing atau anjing yang dipelihara dan diberikan makan teratur.” Ini yang membuat ia termotivasi menjaga berat badan dan kesehatan dengan diet OCD.

Lalu diapun menuturkan bahwa dalam 3 minggu melakukan OCD. Bentuk badan sudah mulai terbentuk. Jendela makan yang dipraktekkan langsung 4 jam sehari. Dan dalam 1 minggu 2 hari dia melakukan puasa 24 jam. Tambahnya lagi “Dua minggu saja kita melakukan konsisten OCD, dipastikan tubuh sudah akan ideal.”

Yang diIngatkannya dalam OCD boleh mengkonsumsi air. Yang diperhatikan jangan sampai lebih dari 3 liter. Jika berlebih ditakutkan akan merusak ginjal.  Dan yang menarik tentu makan apa saja yang penting jangan rakus. Hehehe...

Target dia, tubuhnya harus berbentuk. Otot perut, dada serta lengan mulai terlihat. Olahraganya pun tak perlu lama, hanya setengah jam sebelum dan sesudah tidur. Menurutnya “Jika sebelum tidur dan sesudah tidur maka pembakaran lemak akan terjadi. Karena jika lapar, maka insulin akan mengubah lemakl menjadi tenaga. Itulah waktu ideal untuk menguras lemak dari dalam tubuh”.

Dibawah ini foto Rendy yang saat ini sedang dalam proses membentuk masa otot. Dengan senang hati dia berbagi untuk kita semua. Agar anda dapat mendapatkan badan yang ideal.
 
sehabis latihan masa otot

mulai terlihat hasil latihan masa otot

mulai terlihat latihan masa otot


Latihannyapun hanya mengangkat beban dan push up 30-40 kali. Walaupun terlihat ringan, ternyata latihan fisik tersebut cukup menguras keringat dan tenaga. “Saya jamin, keringat yang keluar itu lemak. Karena memang tidak karbohidrat yang masuk kedalam tubuh.” Ujarnya. Tambahnya lagi  “Jika olahraga seperti Jogging tidak akan membakar lemak. Itu hanya mengeluarkan air saja. Tetapi jogging sangat baik bagi jantung. Sehingga setiap pagi, saya jogging sebentar sebagai latihan bagi jantung”

Diapun bercerita bahwa efek dari diet OCD, matanya tak mudah ngantuk siang hari. Sehingga gairah kerja semakin maksimal.

Yang menggembirakannya, setelah diperiksa umur sel 25 tahun. Lebih muda 5 tahun dibanding usianya. Kadar lemak dalam darah 18-19 %, normalnya 20 %. Jika ingin membentuk masa otot seperti om Dedy Corbuzier harus diturunkan menjadi 12 %. Kadar lemak perut 9 %, normalnya 1-9 %.

Rendy juga menambahkan, jika dahulu ukuran celana 33 -34. Maka saat ini ukuran telah turun 30 – 31. Tentu anda dapat membayangkan, bagaimana dahulu ukuran tubuhnya. Dia juga berujar bahwa istrinya juga menjalankan diet OCD, walaupun menyusui. Menurutnya tidak perlu kawatir, karena diet OCD masih minum dan mengatur jendela makan. Jika ibu menyusui haruslah mengkonsumsi makan kaya gizi ketika tiba jendela makan. Istrinya juga saat ini sedang latihan masa otot, dengan latihan mengangkat beban.

Sarannya, jika ingin menurunkan berat badan dan membentuk masa otot perlu waktu 3 bulan. Yang paling penting “Serius, Niat dan Aktion” serunya.

*****
Saya rasa, tak perlu kita memperdebatkan apakah cara diet ini benar atau salah. Yang paling penting mindset saja. Air putihpun bisa menjadi obat mujarab ketika kita yakin itu dapat mengobati. Jadi cara apapun pasti berhasil ketika memang niat dan langkah serta “istikomah” dalam menjalankannya.

Sayapun mengajak teman-teman untuk menurunkan berat badan. Tanggapannya beragam, ada yang bersemangat dan ada biasa saja. Badan yang ideal itu bukan tujuan menurut saya. Dia hanya cara agar kita dapat hidup sehat tanpa konsumsi obat pelangsing dan lainnya.

Jadi tinggal pilih. Mau menjalankan atau tidak. Cara ini saya rasa logis. Tidak butuh uang banyak untuk kurus. dan paling asyik tentu makan sesukanya asal tidak rakus. Jika tak kuat, bisa balik lagi dan tak ada yang dirugikan.

Ditulisan berikutnya saya akan menceritakan 3 orang teman Rendy yang sudah “ditularkan” virus diet OCD. 3 orang pria, 2 orang sudah usia menginjak 50 tahun dan 1 orang usia 27 tahun.

Ingat, tubuh ideal “InsyAlllah” juga akan sehat. Dan perlu diingat, bahwa makanan yang tak terkontrol, salah satu penyebab penyakit. Memang Penyakit pasti akan ada dalam tubuh kita, tetapi mencegahnya tentu lebih baik.

Selamat diet OCD bagi yang ingin dan sudah menjalankan... Salam tetap langsing dan sehat... hehehehe...

Tuesday 27 August 2013

Asa di Daun Nipah


Ilustrasi, foto antara.com
Tubuhnya sudah termakan masa. Tak lagi muda, hanya tatapan yang masih membara. Rambutnya mulai tumbuh keperakan, tak terurus hanya gelang karet yang menghias mahkotanya.  Keriput tak bisa lagi ditutupi dengan bedak yang sanggup dia beli. Tangan mulai gemetar ketika harus memegang benda terlalu lama.

Pagi itu matahari bersinar dibalik pohon bambu. Pancarannya menerangi rumah reot yang terbuat dari sobetan. Atapnya nipah yang sudah tua. bocor disana-sini. Lantainya hanya beralas tanah. Tak pantas dikatakan rumah, lebih pantas pondok reot. Dinding sudah mulai termakan rayap. Disana sini terdapat bubuk kayu sisa hasil olahan rayap. Hanya gambar kaligrafi kecil yang menghias dindingnya. Serta foto Almarhum suami terpanjang.

Pukul lima pagi, tanganya sudah cekatan didapur. Memasak ala kadar untuk mengisi perut anak diawal hari. Biasanya hanya singkong yang direbus dan teh manis. Dapurnya bukan dihiasi kompor gas atau hock, hanya tungku tanah dan kayu bakar. Pemantiknya pun bukanlah minyak tanah, tetapi plastik bekas minuman mineral.

Anaknya berjumlah 6 orang. Sejak ditinggal oleh Almarhum suami dia harus bekerja seorang diri. Anak tersulung baru menginjak kelas 1 SMP sedangkan yang terkecil masih 8 bulan. Dunia terasa runtuh ketika harus menerima kenyataan ini. jika tak kuat iman bisa berakhir di rumah sakit jiwa. Tiga anaknya sudah bersekolah, sementara sisanya belum cukup umur. Tak ada protes setiap pagi, ada ataupun tidak sarapan sudah menjawab kemampuan Si emak.

Si Mak, memang sudah cukup tua mempunyai anak yang terbesar baru SMP. Maklum 15 tahun menikah baru dikaruniai anak. Ketika si sulung sudah dapat, ternyata dibelakangnya sudah mengantri adik-adiknya. Si sulung memang pembuka jalan.

Ketika anak-anak mulai berangkat sekolah. Si Mak mulai meraut asanya. Lidi daun nipah,dirautnya dengan tekun. Sebagai benang untuk menjahit. Terlebih dahulu dimandikannya ketiga anaknya. Dipakaian baju, barulah dia berangkat bersama ke pondok diujung kampung. Tak lupa bekal air minum dan apa saja yang ada didapur sebagai penganjal disiang hari.

Pondok itu diisi lima belasaan ibu dan bapak yang ada dikampung. Mereka duduk berbaris diantara sela-sela daun nipah. Tangan cekatan merangkai nipah di bilah bambu. Merajutnya menggunakan lidi nipah muda yang telah dibuat. Tangan terampil seolah sudah bekerja tanpa komando. Menjahit, menarik dan memasukkan daun nipah diatas sebilah bulu.

Ya... hanya ini penyambung hidup. Tubuh rentanya sudah tak sanggup bekerja yang lain. Bekerja diladang atau dikebun hanya untuk yang bertubuh kuat. Raganya sudah tak sanggup dibawah sang surya. Bila lama, biasanya kepala terasa berat dan mau jatuh. Beberapa kali itu terjadi, sehingga tumpuan hidup ke 7 insan manusia ini hanya di daun nipah.

Ikatan besar daun nipah digeser dan direbahkan. Diambil posisi duduk yang nyaman. Puluhan bilah bambu disusun disamping. Satu bilah bambu diambil. Dua helai daun nipah ditumpuk bersusun. Diletakkannya diujung bilah bambu. Setelah dilipat menjadi dua, lidi nipah muda yang telah diraut ditusukkan. Persis seperti menjahit baju. Begitu seterusnya hingga semua bilah bambu tertutupi daun nipah. Ukuran panjang bilah bambu kurang lebih 210 cm. Lama menjahitnya tergantung kecepatan tangan melipat dan menganyam. Jika sudah biasa tak cukup lima belas menit sudah jadi satu atap nipah.

Upah satu lembar atap nipah dihargai Rp.100. sedangkan harga jualnya mencapai Rp. 750. Si mak sanggup membuat 20 lembar daun nipah jika duduk dari pagi sampai siang. Usia yang tak lagi muda kadang membuat pinggangnya tak sanggup duduk terlalu lama.

Uang yang diperolehnya dibagi untuk dapur dan sekolah si anak. Biasanya anak diberikan Rp.500 sebagai ongkos untuk naik angkot ke sekolah. Sedangkan sisanya untuk membeli beras dan lauk pauk dirumah. Seminggu sekali si mak, mengambil upahnya dari juragan atap. Tak jarang si juragan menggatinya dengan beras ataupun barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Sabun cuci, telur, garam dan lainnya.

Dihari minggu Si Sulung biasanya membantu si mak menjahit atap. Walaupun tak banyak, biasanya hanya 5-7 lembar yang dia bisa rajut. Setidaknya bantuan itu memberikan semangat bagi Si Mak bahwa anaknya tahu kondisinya saat ini.

Tak ada memang jalan lain, hanya nipah yang saat ini memberikan berkah pada keluarga ini. Selagi masih dipakainya nipah sebagai atap, disitulah rejeki datang. Akhir-akhir ini kata juragan, penjualan sudah menurun, banyak orang beralih ke atap seng. Walaupun harganya mahal tetapi dipakai dalam jangka waktu yang panjang. Sedang jika beratap nipah, hanya tahan dua sampai tiga tahun.
Si emak hanya mengelus dada, berharap pintu rejekinya masih terbuka di atap nipah.  Tak tau lagi, harus bekerja apa. Anak masih kecil-kecil, sementara tubuhnya sudah tak mampu bekerja. Hanya doa yang mungkin ampuh mengobati semua derita. Hanya tangan Tuhan yang mampu agar mereka hidup dan bertahan.


Doa emak, semoga kelak anaknya dapat hidup layak dan berguna. Tak usah kaya, hanya hidup sebagaimana mestinya saja. Dia juga membayangkan bagaimana nasib anaknya jika ia menyusul sang suami. Entah, hanya Tuhan yang tahu... "Sebaik-baiknya menitip sesuatu hanya kepada Tuhan. Dia tak mungkin lalai dan mengecewakan”, gumannya dalam hati.

Sunday 25 August 2013

Kesulitan itu datangnya pasti

Selamat hari senin. Semoga semangat yang terkumpul di akhir pekan menjadi penyulut diri. Hari dimana segala dimulai. Untuk berfikir, bekerja dan berbuat. Waktu untuk memulai mimpi dari “kemalasan.”  Tendanglah segala kesulitan yang mengikat dalam diri. Serta kuatkan semangat dengan doa.

 Kesulitan bukanlah menu menarik yang harus dipilih. Kesulitan jika bisa selalu dihindari, diakali dan kalau bisa ditiadakan dari dunia. Begitu banyak orang melakukan apasaja agar terhindar dari kesulitan.

Jika miskin maka matian-matian mencari harta agar kaya. Katanya agar bisa hidup senang dan jauh dari kesulitan. Berapa banyak juga orang berjuang demi mendapatkan kekasih pujaan hati agar bis bahagia. Hampir tak ada orang yang melepaskan kesenangannya untuk mendapatkan penderitaan. Kesulitan melahirkan penderitaan. Kesulitan memang barang “haram.”

Tapi tahukah bahwa kesulitan menghampiri semua orang. Jika sudah merasa kaya dan jauh dari kesulitan, jangan harap kesulitan tak akan datang. Atau bersatunya dua kekasih awal dari kebahagian, ternyata kesulitan mengintai jua.

Berapa banyak orang yang memiliki mobil, rumah dan puluhan hektar tanah tetapi masih sulit. Atau berapa banyak orang yang sudah memiliki pangkat dan dihormati masih saja sulit. Jadi apakah kesulitan dapat dihindari atau ditiadakan. Tentu tidak mungkin, selama masih hayat dikandung badan maka susah dan senang akan silih berganti.

Sudah sering kita mendengar kehidupan bagaikan roda. Yang selalu berputar, bisa jadi hari ini senang dan besok susah. Atau boleh jadi hari ini untung esok merugi.  Dan bisa jadi sebaliknya.

Bolehlah kita berkata, jadi untuk apa kesulitan dan kebahagiaan dibuat. Tentu agar tahu bahwa dunia ini fana. Tidak ada yang pasti dan tak ada yang kekal. Harta, jabatan, anak, istri, tanah dan sebagainnya hanyalah pelengkap hidup.

Jika mau jujur menjawab, ketika kita dekat dengan Allah SWT disaat apa ?. Disaat senang atau susah. Tentu banyak yang menjawab disaat susah. Banyak orang yang lulus diuji ketika kesulitan, tetapi sangat sedikit yang lulus ketika diberi kebahagian dengan harta, istri, anak serta jabatan.

Mengapa ALLAH SWT  menciptakan kesulitan. Alangkah indahnya dunia jika tanpa kesulitan. Tentu tak ada orang yang bersedih hati karena kekurangan sandang papan dan pangan.

Kesulitan melahirkan kesedihan ujungnya pasti keluh kesah. Begitu banyak motivator yang dibayar mahal untuk mendengar keluh kesah atau memberikan sedikit kata-kata pemantik semangat. Jika motivator sangat laris maka bisa dipastikan orang yang bersedih tentu sangat banyak.

Tetapi jalan yang paling tepat adalah berkeluh kesah kepada ALLAH SWT. Curhat yang pasti memberi jawaban.  Dia memang Maha Pengasih dan Penyayang. Jika tak diciptakanNYA kesulitan. Tentu akan Banyak manusia lupa kepadaNYA. ALLAH SWT begitu mencintai ciptaanNYA. IA menciptakan kesulitan agar hamba-hamba mengingatNYA. Bukankah begitu indah kesulitan yang berlapis-lapis akan luluh dihadapanNYA. Akan hancur dan tak ada artinya jika berserah kepadaNYA.


Ingat kesulitan pasti akan menghampiri siapapun bagi yang bernyawa. Ia akan menampakan dalam wujud apapun. Anak, harta, istri dan jabatan. So.... selamat mengelola kesulitan.. Semoga indah diakhirnya.... aminnn......

Wednesday 21 August 2013

Saya ikut OCD


Hayo siapa yang lagi ikut program OCD. Program diet yang ditelurkan oleh Mas Dedy Corbuzier. Singkatan dari OCD adalah Obsessive Corbuzier's Diet. jika ingin lebih tau dapat dicari di paman google saja. Sayapun tak usah berpanjang-panjang menjelaskan. Jika anda menyaksikan program hitam putih yang ditayangkan selasa malam (20/8) kemaren. Beberapa artis sudah melakukan program ini. Diantaranya Vicky Zu dan Chicco Jerikho . Mas Dedy sendiri juga mengklaim sudah hampir 4 juta orang yang mengikuti program ini. Sungguh fantastis bukan.

Vicky Zu mengatakan dia sudah melakukan program OCD sudah selama 4 bulan. Hampir sama dengan Chicco Jerikho. Bahkan dari kursi penonton ada yang sudah menjalankan 6 bulan. Dari penuturan yang mengikuti program ini, dalam jangka 6 bulan dari berat 100 kg turun hingga 60 kg. weehhhh

sebelum OCD
Sedang OCD
Sebelum bulan puasa kemarin. saya juga ingin menurunkan berat badan. Jika dihitung secara matematis, bobot tubuh saya sudah masuk daftar obesitas. Teorinya sih tinggi badan harus berbanding dengan berat badan. Mudanya tinggi saya 160 cm, jadi berat badan ideal saya tinggi badan - 100 x 90%. Itulah berat ideal. Jadi jika ingin berat badan saya proposional dengan tinggi badan maka  kisaran berat badan sekitar 57 - 60 kg. Bisa dibayangkan berat saya waktu itu 68 kg. jadi saya kelebihan berat badan antara 8 - 12 kg. 

Sayapun menyempatkan diri singgah disebuah griya produk kesehatan di Kota Bontang yang mengklaim dapat menurunkan berat badan dengan sehat. Segera badan saya ditimbang dengan alat timbangan otomatis. Data yang keluar antara lain masa otot, usia sel dll. Yang cukup mengejutkan saya. Usia sel saya 40 tahun. Gila... Saya yang baru berusia 28 tahun memilki usia sel 12 tahun lebih tua. Penyebabnya tentu karena berat badan yang tidak sebanding dengan tinggi saya. Saya tak mempermasalahkan benar atau tidaknya. Tetapi Si Ading selalu bilang, jika saya gemuk maka saya tampak jauh lebih tua.

Iming-iming turun berat badan dan juga sebagai pengganti sarapan pagi. jadilah kami membeli produk tersebut. Syaratnya harus minum 3 liter setiap hari. Pagi seliter, siang seliter dan malam seliter. Saya cukup taat mengikuti aturannya. Dalam jangka waktu 2 minggu, saya timbang lagi berat badan saya turun 4 kg. Karena keuangan sedang kritis program ini tak dilanjutkan. Jika membeli paket sebulan, harganya sudah jutaan.

Memasuki bulan puasa secara tidak sadar program OCD saya lakukan. Puasa tiap hari dan makan sekedarnya. Jangan sampai kenyang. Walaupun memang belum ada jendela makan seperti OCD. Dalam OCD jendela makan  dari 8, 6 sampai 4 jam. Jika sudah terlatih dapat puasa 24 jam, tetapi boleh minum air putih.

Memang selain niat puasa dibulan Ramadhan karena ibadah kepada ALLAH SWT. Niat kedua menurunkan berat badan sampai ideal. Tubuh saya terbilang mudah gemuk, jika tak terkontrol makan berat badan bisa melonjak tinggi. Berbeda dengan Si Ading, walaupun banyak makan berat badannya tetap ideal. Mungkin karena dia sedang menyusui Si Jenderal kecil juga kali.

Menjalankan OCD tanpa sadar diakhir bulan Ramadhan saya turun lagi 4 kg. Sehingga sisa 2 kg yang harus disusutkan. Setelah Ramadhan barulah saya tau tentang OCD. Awalnya ketika Silaturahim ketempat teman. Saya bertanya “Masih minum produk itu pak.” “Oh sudah enggak mas. Saya nanti kasih tau cara menurunkan berat badan tanpa modal dan dijamin irit” jawabnya. Setelah memakan hidangan empek-empek yang disodorkannya barulah dia bercerita. “Mas, sekarang ada namanya OCD. Jadi kita puasa. Hanya ada jendela makannya kalo pemula bisa pake yang 8 jam. Jika sudah tahan turun ke 6 dan 4 jam. Saya sudah menjalankannya mas. Tidak usah beli produk ini itu. cukup minum air putih saja dan makan apa yang disuka.” Ucapnya. “Program apa itu pak ?” tanyaku. “Programnya Dedy Corbuzier, nantilah saya kasih bukunya” lanjutnya.

Setelah dua pekan selesai Lebaran. Saya dan ading menjalankan OCD. Beberapa teman si Ading dikantor juga mulai menjalankan program tersebut.  Hasilnya sungguh terasa, teman ading mengatakan dia sudah turun 2 kg dalam satu minggu. Dan yang lebih membuat si ading merasa senang, dia memeriksa kembali usia selnya. Hasilnya usia sel menjadi 17 tahun. Padahal sebelum lebaran diperiksa usia sel 22 tahun. “Wahh berarti saya beristri usianya 17 tahun” celetuk saya. Dia hanya senyum masam saja.

Jadi benarlah apa yang dikatakan Rosulullah 15 abad yang lalu. "Makanlah ketika lapar, dan berhentilah sebelum kenyang." agar kita terhindar dari kelebihan berat badan. Jika tubuh sudah obesitas maka gerak akan lamban. Mata mudah mengantuk. Pikiran hanya makan melulu.  

Program OCD juga kami tularkan untuk orang dirumah. Adik ipar saya dan mertua bisa dibilang sudah masuk berat badan berlebih. Jadi harus “dipaksa” untuk menurunkan berat badan. Tiap hari kami cekoki dengan program OCD agar mau ikut. Kami bilang, jika tubuh sehat maka InsyAllah penyakit juga sedikit yang menjangkiti. Kalau gemuk bisa jadi sarang penyakit. Alhamdulillah sudah dua hari adik ipar dan mertua sudah mulai menjalankan OCD. Semoga program menurunkan berat badan mereka berhasil.  ... Mohon doanya... hehehehe...

Monday 19 August 2013

Teluk Kaba, Kepiting dan Singkong

#Kisah di Teluk Kaba, Taman Nasional Kutai

“Ayo jalan lagi den” ajakanku kala itu. Dia sudah terlihat lemah dan pucat. Tubuhnya berpeluh keringat, yang membahasahi kepala. Tatapannya nanar sudah tak kuat lagi.  Kami harus beristirahat setiap 150 meter berjalan. Jika dilihat secara kasat mata, tubuhnya tinggi dan atletis. Tetapi kini ia lelah dititik nadir.

Kami berempat kala itu Saya, Parti, Deni dan Albar. perjalanan 6 km menuju Pos Teluk Kaba. Biasanya, setiap selesai ujian semester, saya dan teman-teman Saka Wanabakti selalu saja menghabiskan waktu liburan di Taman Nasional Kutai. Tidak tanggung-tanggung, pernah satu minggu kami menginap di Pos Teluk Kaba.

Perjalanan mulai kami lakukan pukul 2 siang. Kami berempat menunggu mobil yang menuju ke Sangata. Modal hanya butuh jempol. Ibu jari diacung ketika ada mobil pick-up ataupun truck yang melintas. Biasanya Parti si Tomboy yang berjilbab, kami serahi tugas itu. biasalah jika supir truk pasti akan iba jika melihat ada gadis manis yang butuh tumpangan. Tak butuh waktu lama, paling 15 menit mobil tumpangan sudah kami dapatkan. Pilihannya harus bak terbuka agar bisa menikmati angin dibelakang mobil, serta bernyanyi dan bercanda sepanjang perjalanan.

Sebelum berangkat, tugas sudah dibagi. Siapa yang membawa beras, mie instan dan minyak tanah. Tak lupa membawa air minum untuk berjalan kaki sejauh 6 Km menuju Pos Teluk Kaba dibibir pantai.

“Gimana den, masih sanggup.” Tanyaku. “Masih” katanya, “ Ayo sudah dekat lagi.” Aku menyemangatinya. Sepanjang perjalanan kami, hutan begitu rimbun. Pohon-pohon besar berdiri tegak. Suara burung menemani perjalanan kami. Beberapa titik memang ada yang terbuka dan terbakar. Menurut kisahnya pada tahun 1998 di Teluk Kaba pernah terjadi kebakaran hebat. Yang menghanguskan sebagian besar hutan di Taman Nasional Kutai.

Sudah 4 tahun berlalu, sekarang sudah tahun 2002. Hutan mulai rimbun lagi, beberapa pohon yang selamat dari kebakaran hutan masih tersisa. Ada yang sudah tinggal arang yang menjulang tinggi. Ada yang terbakar dan masih tumbuh. Suksesi hutan sedang berlangsung. Ditumbuhi tanaman yang tumbuh ketika hutan akan kembali hijau.

Jarak 6 Km kami tempuh dalam waktu 1,5 jam berjalan kaki. Medan yang berat jika dilalui kendaraan biasa. Mobil 4 WD atau motor traillah yang pantas melewati jalur ini. Tak ada pilihan lain selain berjalan kaki.  Dengan memanggul ransel yang berisi natura dan pakaian. Tidak ada keluh kala itu, yang ada hanya senyuman akan berlibur dialam yang hening tanpa suara kendaraan serta polusi. Dan malam harinya tenang dengan jutaan sinar bintang berkelipan diangkasa raya. Deni yang sudah kelelahan ketika sudah melihat atap pos jaga, sudah kembali bersemangat menganyun langkah.

Sesampainya kami di Pos Teluk Kaba. Petugas Balai TN. Kutai menyambut kami dengan senyum. Mereka senang ketika ada kami, karena mereka tak kesepian ditengah hutan belantara.

Tas langsung kami letakkan dikamar. karena sudah sore hari, kami harus mandi. “Ayo kita mandi-mandian” aja Deni. Segera saja saya dan kawan-kawan berlari keujung dermaga untuk berenang di laut. Begitu badan menyentuh air, rasa peluh dan lelah hilang seketika. Hanya suara tawa seperti anak kecil yang terdengar. Saling ejek mengejek tentu menjadi hiburan di hutan sepi ini.

Sebelum beranjak dari laut. Si Albar menyempatkan menangkap kepiting dulu untuk lauk makan. Saya gelari dia “expert” penangkap kepiting. Tidak butuh alat apapun, hanya tangan kosong. Caranyapun unik, hanya meraba dilumpur. Ketika ketemu kepiting, tangganya seolah sudah tak takut dengan capit. Tinggal ditangkap, angkat dan masukkan kedalam ember.

“Hebat bar, kita ada makanan nanti malam nih.” Ucapku. Setibanya dipos. Seolah tanpa komando, masing-masing mengambil peran didapur. Ada yang membersihkan lalu merebus kepiting, memasak nasi dan membuat kopi. Makanan sederhana, hanya nasi dan kepiting rebus ditemani kopi terasa nikmat disantap. Tenang, hijau dan asri membuat kami selalu betah di Teluk Kaba.

Teluk Kaba berada di Taman Nasional Kutai. Jaraknya kurang lebih 30 menit jika menggunakan kendaraan bermotor, setelah melewati Teluk Pandan dan Kandolo. Disini kita dapat menikmati gugusan Hutan Mangrove yang beraneka ragam jeni. Usianya puluhan tahun, hingga jika berada didalam Hutan Mangrove, kita seperti berada didunia lain. Yang menarik juga, kita dapat menemui kantong semar didekat Pos Jaga.

Selain menangkap kepiting, cara yang asyik untuk mencari teman nasi dipiring dengan memancing.  Ikannya sangat lahap jika dipancing. Pokoknya kita tidak akan kelaparan selama di Teluk Kaba. Pernah satu waktu, kami ingin sekali memakan kolak. Jadilah kami pergi ke ladang warga yang tak jauh dari pos untuk mengambil singkong. Umbinya yang segar lalu kami olah dengan susu kental manis, jadilah kolak Teluk kaba.

Yang paling berkesan, jika fajar sudah kembali ke peraduan. Burung-burung yang berjumlah ratusan hinggap di dahan-dahan ranting. Sehingga pemandangan ini wajib disaksikan ketika sore. Menurut ceritanya dahulu juga di Teluk Kaba ada Orangutan dan Payau/Rusa yang jinak, sehingga dapat diberi makan. Sayangnya kami sudah tak bisa melihatnya, karena sudah mati atau diburu orang.

Itulah sedikit cerita yang tertinggal di Teluk Kaba. Kisah yang nantinya hanya bisa diingat disetiap insan yang pernah menginjakkan kaki dan tidur disana. Sudah 11 tahun berlalu, entah dimana mereka berada. Hanya cerita ini yang menyatukan kami. Bertemu, berjalan, bercengkrama dan bersaudara di Taman Nasional Kutai.


Semoga TN. Kutai akan tetap lestari hingga 1000 tahun kemudian. Ayoo.... Selamatkan Taman Nasional Kutai.

Sunday 18 August 2013

Sang Merah putih ditiang Bambu


Rasa Nasiolisme memang harus selalu ada didada pemuda. Cinta akan bangsa dan negara serta berjuang merupakan cita-cita faunding father. Peringatan Kemerdekaan Tujuh Belas Agustus bagi kebanyakan orang diperingati dengan upacara bendera, tetapi tidak semua orang dapat menikmati upacara bendera yang diadakan oleh Pemerintah. Padahal beberapa kalangan masyarakat ingin sekali merasakan Peringatan Kemerdekaan dengan hormat kepada Sang Merah Putih.

Beberapa komunitas berkumpul untuk menginisiasi Upacara Peringatan Kemerdekaan.  Diantaranya Saka Wanabakti, Kader Konservasi TNK, Bontang Adventure, Denawa team, Pramuka, Komunitas Lazio Indonesia, Komunitas AC Milan, SMA N 1 Bontang, Balai TNK dan Isomoto. Sebanyak 60 orang berbaris rapi dengan mengenakan baju masing-masing komunitas. Tiang bendera yang terbuat dari bambu menambah kesan kesederhanaan upacara ini.

Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 16 sampai 17 Agustus 2013 berlokasi di Bumi Perkemahan Bontang Mangrove Park TN.Kutai. Sebelum upacara diadakan kegiatan berupa pemutaran Film perjuangan dan renungan kemerdekaan pada malam harinya.

Upacara ini tidak ada bedanya dengan upacara bendera. Dimulai dengan pengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia raya serta tak lupa membacakan Naskah Proklamasi. Mahari yang cukup terik tidak menyurutkan semangat peserta untuk mengikuti semua rangkaian upacara. walaupun ada beberapa dari peserta yang lemas. 

Dalam Sambutan Erly Sutrismanto selaku Kepala Balai TN Kutai yang ditunjuk selaku Pembina Upacara. Menekankan pentingnya menghargai dan mencintai kemerdekaan dengan menjaga alam agar nantinya dapat diwariskan kepada anak cucu.

Menurut salah satu panita Damayanti kegiatan ini memang digagas, untuk menampung harapan beberapa kawan-kawan yang ingin merasakan peringatan kemerdekaan. Sehingga kecintaan terhadap tanah air Indonesia dapat selalu dipupuk untuk generasi muda.  

Selepas upacara, dilanjutkan beberapa kegiatan antara lain menanam mangrove dan lomba tujuh belasan. Salah satu peserta Salim dari Lazio Indonesia region Bontang mengatakan semoga kegiatan ini dapat dilakukan lagi tahun depan, dengan mengundang komunitas yang lebih besar lagi.



foto : Haryadi TNK

Tuesday 13 August 2013

Cahaya Islam dari Papua


Selamat Idul Fiti 1434 Hijriah. Bagi semua umat muslim yang ada dibelahan bumi Allah SWT. Hari kebesaran yang selalu dinanti setiap tahunnya, untuk saling memberi dan memamafkan. anak-anak juga senang, karena setahun sekali mendapat angpao dari keluarga yang lebih tua.  

Saya ingin mengucapkan Selamat Lebaran untuk saudara semuslim diseluruh dunia memalui blog pribadi saya. Dan saya mendoakan semoga kita dapat bertemu dengan Ramadhan dan Syawal ditahun berikutnya.

Lalu seperti apakah kita melewati dan menunggu Ramadhan dan Syawal yang akan datang ?

Tadi pagi, sewaktu mengantar istri pergi bekerja. Saya mendengar disalah satu stasiun radio berceramah. Topiknya kira-kira “Dakwah Islam ditanah Papua.” Saya mendengar sosok yang berbicara begitu lembut dan tegas suaranya.


Dia berkisah, sudah mengislamkan lebih dari 200 pastor dan pendeta yang ada di tanah Papua. Cerita yang menarik ketika dia berdebat dengan pendeta. Si Pendeta tersebut mengatakan bahwa “Papua sudah dibeli oleh Kristen” lalu sang Dai menjawab “Mana kuitansinya jika kristen sudah membeli Papua.” Jadilah mereka  akhirnya sepakat untuk bertemu dan berdialog. Dai memberikan beberapa persayaratan yaitu tempatnya harus ber AC, punya kamar tidur dan dibahas hanya bibel serta tempatnya dibayar oleh si Pastor.  Singkat cerita mereka bertemu dan berdialog tentang Bibel. Salah satu bahasannya adalah tentang Yesus apakah tuhan. Si Dai lalu mengatakan jika Yesus tuhan mengapa ketika disalib Yesus memohon pertolongan kepada Tuhan. Kira-kira jam tiga berserulah Yeseung dengan suara nyaring “Eli, Eli, Lama Sabakhtani ?” Artinya : Allah-ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46).

Diskusi sampai pukul dua pagi. Si pastor akhirnya meminta istirahat. Si dai lalu melihat Si pastor ingin menggunakan media hipnotis agar Si Dai dapat terpengaruh. Lalu Si Dai membaca ayar kursi dan tidur. Keesokan paginya Si pastor mandi seperti biasa dan pergi ke Gereja. Ketika diatas mimbar dia lalu mengatakan bahwa ini ada khotbah terakhirnya dan dia masuk islam. Jemaat gereja heboh dibuatnya, akhirnya dia dibacok karena banyak yang tidak terima. 3 jari kakinya putus.

Si Dai juga  berkisah tentang perjuangannya untuk berdakwah ketika harus diperangi. Bahkan dipanah dan ditombak ketika akan ke suatu suku di Papua. Tetapi dia mengatakan bahwa mereka berlaku demikian karena mereka tidak faham. Banyak yang memeranginya akhirnya mengucapkan kalimat syahadat. Subhanallah....

Dia juga berkisah bagaimana orang papua diajari untuk mandi dan memakai sabun. Banyak dari orang Papua yang berada dipedalaman mandi menggunakan lemak babi. Dengan digosok diseluruh bagian tubuh, agar terhindar dari udara dingin dan gigitan nyamuk. Dakwah dengan menggunakan sabun mandi ini dapat mengislamkan suku di Papua. Berikut videoanya.

Perjuangan dakwah di Papua sungguh berat jika niatnya tidak tulus. Perjalanan bisa berminggu-minggu bahkan harus berbulan-bulan. Dengan mengendarai kendaraan sedaanya atau berjalan kaki. Tetapi dia selalu mengatakan doakan saya agar tetap dapat berdakwah di tanah Papua.

Sudah ratusan juga kepala suku dan rakyatnya yang bersyahadat. Bahkan mereka sudah menjadi manusia yang berguna. Tidak lagi terbelakang dan dianggap kumuh. Mereka bahkan sudah dapat mengekspor hasil produknya keluar negeri untuk dipasarkan.

Dan yang paling penting menurutnya. Dengan mengislamkan orang Papua maka keutuhan NKRI dapat terjaga. Karena dengan memahami Islam, maka kecintaan terhadap Indonesia akan tumbuh. Selama ini mereka yang belum masuk Islam, sangat mudah diprovokasi untuk perang antar suku. Si Dai menjamin bahwa yang selama ini, kita saksikan di televisi apabila ada perang itu bukan dari Suku yang sudah memeluk Islam.

Anak Papua juga sudah banyak yang menjadi dai dan akan dikirim langsung kesana. Berdakwah adalah misi utamanya. Agar Papua menjadi wilayah yang maju dan sejahtera.

Di akhir diskusi saya baru mengetahui jika nama Dai tersebut adalah Ustadz Fadzlan. Sayapun surfing di internet untuk mencari tahu siapakah dia. Ternyata dia orang asli Papua kulit hitam dan rambut keriting.  Yang sudah berjuang untuk menegakkan kalimat tauhid di tanah Papua.

Sungguh malu rasanya saya ini. Saudara muslim berjuang diujung panah dan tombak demi tegaknya kalimat Laillaha Illallah Muhammad rasulullah. Sementara saya hanya disini tanpa berbuat apa-apa. Mereka sudah berkorban jiwa, harta bahkan nyawa, saya disini hanya bersedekah masih hitung-hitungan.

Betapa malunya saya.. menanti Ramadhan yang akan datang dengan amalan yang sungguh tiada ternilai..... Semoga Allah SWT menanamkan semangat dakwah didada kita semua aminn....