Kemaren saya dan istri sempat
mengunjungi seorang istri teman yang sedang mengalami kanker payudara. Beberapa
bulan lalu saya dengar dia sudah sangat parah, bahkan suaminya sering menikkan
airmata karena keadaan istrinya. Sudah tidak ada harapan. Semua usaha telah
dilakukan. Biaya sudah banyak yang keluar.
Kegiatan rutin bulanan harus
kontrol dan kemoterapi di jawa. Menurutnya tiap hari hampir 210 orang yang
antri untuk pengobatan berbagai jenis kanker. Sehingga diapun mengontrak sebuah
kamar untuk menginap. Harga kamar mulai dari Rp.30.000/hari sampai ratusan
ribu.
Wajah sedih dan suram menghiasi
antrian. Saling curhat tentang kondisi masing-masing sebagai penghibur dikala
mengantri. Menurut penuturannya ada salah satu pasien yang bercerita dahulunya,
ia mengidap kanker payudara. Pengobatan kemoterapi dilakukan sampai sembuh
total. Tak disangka lima tahun kemudian dia divonis terkena kanker tulang.
Beberapa bulan yang lalu,
menurutnya dia sudah sangat parah bahkan benjolan mulai tumbuh dileher dan
lengannya. Borok di payudara sudah menggerogoti. Nanah dan darah mengalir deras
tak henti-henti. Badan sudah tidak bisa bergerak. Tempat tidur sebagai tempat
peraduan yang semuanya dilakukan disitu. Bahkan jika ke kamar mandi suaminya
harus menggendong.
Sudah tidak ada harapan. Titik. Hanya
kematian yang dibayangkan. Kematian selalu menghantui tiap nafas. Mata sudah
tak kuat untuk melihat, raga sudah tak sanggup untuk berdiri. Bahkan kata-kata
terakhir sudah terucap “titip anak pak, jika saya meninggal.” Beberapa tetangga
yang juga terkena kanker sudah pergi mendahului, padahal berobatnya hingga
keluar negeri.
Tiba-tiba mendengar bahwa benalu
batu bisa mengobati kanker. Tak begitu lama dia mendapat kiriman benalu dari
sulawesi. Benalu batu didapat dari gunung batu. Mencarinya harus mendaki gunung
bercadas dan terjal. Sekali mencari yang didapatpun tidak seberapa.
Benalu batu lalu direbus dengan 3
gelas air. Didihkan menjadi satu gelas. Menanaknya harus menggunakan kuali
tanah. Satu bungkus bisa digunakan 3 kali. Setelah dua bungkus diminum
berangsur benjolan menghilang.
Setelah rutin meminum dia dapat
berjalan lagi dan dapat beraktifitas. Yang mengejutkan hasil Ctscan menunjukkan
akar pada kanker payudara sudah mati. Dia sangat bersyukur tuhan masih
memberikan kesempatan, umur dan semoga perlahan-lahan sel-sel kanker yang ada
bisa menghilang dari tubunya. Kuasa Allah SWT...
Semoga Ibu diberikan
kesembuhan............. aminnn............
No comments:
Post a Comment