dari google |
Hari ini grasak
grusuk teman-teman yang akan mengikuti ujian akhir. Mereka sibuk membaca
skripsi masing-masing. Wajah serius seolah ada beban yang memuncak dikepala,
membuat suasana semakin mencekam. Ada juga yang sibuk menghisap dalam rokok dijemari,
sambil menerawang entah kemana. Celoteh jarang terdengar, hanya celetukan kecil
saja yang menghiasi.
“Sudah ngak usah
belajar, ntar didalam juga gampang aja jawabnya.” Begitu suara yang jelas
sekali terdengar ditelingaku. Pesan yang singkat seolah semua akan terlewati
dengan aman dan tentram. Kalimat yang membuat merasa segala sesuatunya akan
mudah.
Ada juga teman
yang setuju dengan ucapan yang didapatnya tadi. Ucapan yang meneduhkan bahwa
akan lancar melewati ujian. Ada juga yang tidak mengindahkan pesan itu, sambil sibuk
membaca skripsi yang dibuatnya dengan sedikit manyun.
Saya agak kurang
sreg mendengar pesan itu. saya renungi lagi maksud dari pesan itu. apakah
memang semua akan dilewati dengan mudah. Walaupun skripsi yang saya buat made
in awang (hehehe). Wajah tegang dan
cemas terlukis jelas diwajahku. Keringat ditangan bercucuran tak tau sumbernya
dari mana. Semalamam tidak bisa tidur, hampir jam 4 baru terlelap. Yang membuat
tidak nyaman memikirkan menghadapi penguji, perut saya mules terus. Saya mencoba
mencerna pesan yang kudengar, sedikit menenangkan diri.
Asyik menikmati
pesan, hati kecil saya berbisik “Emang teman yang ngomong kalo menghadapi
penguji gampang, bisa membantu dalam menjawab.” Terperanjat juga aku dengan
bisik ghaib yang kudengar.
Benar tidak
mungkin dia dapat membantu. Saya sendiri yang berhadapan dengan penguji dan
akan menjawabnya sendiri. Dan sayapun akan dinilai langsung oleh penguji. Jadi jelas
tidak ada yang membantu saya diruang eksekusi nanti.
Sedikit perumpamaan
yang kita hadapi didunia ini. Begitu juga yang akan kita hadapi di akhirat. Jelas
tidak ada yang membantu kita menjawab dihadapan Tuhan atas perbuatan kita. Begitu
banyak ajakan untuk santai dan menurutkan hawa nafsu saja, didunia. Toh banyak
yang juga melakukan hal tersebut.
Santai tidak
beribadah dan beramal shaleh. Dan hanya mengikuti kemauan tanpa mengindahkan
aturan yang terlarang. Apakah kita sadar bahwa seperti menghadapi penguji. Tidak
ada yang akan membantu kita dihadapan Pencipta untuk menjawab hasil kerja kita
didunia. Soo.... masih mau dengarkan kata mereka untuk santai saja.....
No comments:
Post a Comment