Friday 22 February 2013

Tak ada yang membantu

dari google

Hari ini grasak grusuk teman-teman yang akan mengikuti ujian akhir. Mereka sibuk membaca skripsi masing-masing. Wajah serius seolah ada beban yang memuncak dikepala, membuat suasana semakin mencekam. Ada juga yang sibuk menghisap dalam rokok dijemari, sambil menerawang entah kemana. Celoteh jarang terdengar, hanya celetukan kecil saja yang menghiasi.

“Sudah ngak usah belajar, ntar didalam juga gampang aja jawabnya.” Begitu suara yang jelas sekali terdengar ditelingaku. Pesan yang singkat seolah semua akan terlewati dengan aman dan tentram. Kalimat yang membuat merasa segala sesuatunya akan mudah.

Ada juga teman yang setuju dengan ucapan yang didapatnya tadi. Ucapan yang meneduhkan bahwa akan lancar melewati ujian. Ada juga yang tidak mengindahkan pesan itu, sambil sibuk membaca skripsi yang dibuatnya dengan sedikit manyun.

Saya agak kurang sreg mendengar pesan itu. saya renungi lagi maksud dari pesan itu. apakah memang semua akan dilewati dengan mudah. Walaupun skripsi yang saya buat made in awang (hehehe).  Wajah tegang dan cemas terlukis jelas diwajahku. Keringat ditangan bercucuran tak tau sumbernya dari mana. Semalamam tidak bisa tidur, hampir jam 4 baru terlelap. Yang membuat tidak nyaman memikirkan menghadapi penguji, perut saya mules terus. Saya mencoba mencerna pesan yang kudengar, sedikit menenangkan diri.

Asyik menikmati pesan, hati kecil saya berbisik “Emang teman yang ngomong kalo menghadapi penguji gampang, bisa membantu dalam menjawab.” Terperanjat juga aku dengan bisik ghaib yang kudengar.

Benar tidak mungkin dia dapat membantu. Saya sendiri yang berhadapan dengan penguji dan akan menjawabnya sendiri. Dan sayapun akan dinilai langsung oleh penguji. Jadi jelas tidak ada yang membantu saya diruang eksekusi nanti.

Sedikit perumpamaan yang kita hadapi didunia ini. Begitu juga yang akan kita hadapi di akhirat. Jelas tidak ada yang membantu kita menjawab dihadapan Tuhan atas perbuatan kita. Begitu banyak ajakan untuk santai dan menurutkan hawa nafsu saja, didunia. Toh banyak yang juga melakukan hal tersebut.

Santai tidak beribadah dan beramal shaleh. Dan hanya mengikuti kemauan tanpa mengindahkan aturan yang terlarang. Apakah kita sadar bahwa seperti menghadapi penguji. Tidak ada yang akan membantu kita dihadapan Pencipta untuk menjawab hasil kerja kita didunia. Soo.... masih mau dengarkan kata mereka untuk santai saja.....  

No comments: