Beberapa minggu
ini, saya beserta teman-teman di BIKAL sedang sibuk melakukan Pengkajian
Kampung. Bahasa kerennya PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Saya dan tim
berjumlah 4 orang. mendapatkan jatah untuk mefasilitasi 7 RT yang berada di
Kelurahan Guntung Kota Bontang. Selain
dari BIKAL, tak lupa lembaga tingkat kelurahan juga membantu, seperti Karang
Taruna. Kegiatan ini kerjasama 3 pihak Yayasan BIKAL, PT.Pupuk Kalimantan Timur dan Kelurahan Guntung.
Proses diskusi
kebanyakan kami lakukan malam hari. Disiang hari tentulah para audens bekerja
atau sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Diskusi berlangsung biasanya
pukul 8 selepas Sholat Isya sampai Pukul 10. Kalau mau ikut aturan diskusi bisa
sampai jam 11 malam.
Metode fasilitasi
menggunakan 4 alat , Sketsa, diagram kelembagaan, kajian mata pencarian dan
sejarah. Keempat alat ini memang mempunyai fungsi masing-masing. Seperti Sketsa,
yang menggambarkan kondisi jalan kampung, pemukiman dan beberapa tempat penting
contohnya poskamling, posyandu dan masjid. Di alat ini kami mencoba melihat
secara bersama-sama dengan masyarakat dimana kira-kira letak masalah disketsa. Seperti
lokasi banjir, parit yang buntu atau daerah yang sering terkena DBD.
Diagram Kelembagaan di RT.14 Kelurahan Guntung |
Co. fasilitator mas Yopi |
Alat kedua yaitu
Diagram kelembagaan. Tahapan diskusi ini yang paling panjang, karena harus
mengindentifikasi dahulu lembaga-lembaga di RT maupun Kelurahan yang diketahui oleh
masyarakat. Tujuannya melihat apakah lembaga memang memberikan manfaat kepada
masyarakat atau tidak. Yang menarik pada saat diskusi berlangsung, kadang
masyarakat tidak faham fungsi dari satu lembaga, maka yang mengerti akan
menjelaskannya beserta menceritakan kondisi lembaga tersebut. Jadi bisa
dibilang ada transfer pengetahuan antar warga terkait kondisi kampung mereka.
Alat ketiga
lebih mudah, hanya mendata pekerjaan apa saja yang ada dikampung. Beserta jumlah
dan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Contoh menarik ada beberapa orang diwilayah
RT yang menjadi Asisten Rumah Tangga di Perumahan. Gajinya hanya sekitar
600ribu/bulan tetapi harus merogoh kocek untuk trasnportasi berupa ojek yang
sebanding dengan gajinya.
Kajian mata Pencarian RT.14 oleh Dedi |
Alat keempat yaitu
Alur Sejarah. Dalam diskusi ini bukan membahas tentang sejarah terbentuknya
kampung tetapi lebih kepada kejadian berupa pembangunan dan peristiwa yang penting
seperti wabah mungkin. Dari alat ini kita dapat mengetahui bagaimana proses
pembangunan yang ada di kampung dan peristiwa apa saja yang mempengaruhi
masyarakat.
Alur Sejarah di RT.12 oleh Vitri |
Sebenarnya alat
PRA ini berjumlah 12. Tetapi haruslah disesuaikan dengan kondisi wilayah dan
data apa yang kita ingin gali.
Dari pengalaman
beberapa hari, waktu dua jam tak cukup untuk keempat alat ini. Jadi saya dan
teman-teman bersepakat untuk membagi dua kelompok agar dapat diskusi secara
pararel.
Memfasilitasi diskusi
ditingkat masyarakat memang kadang mengasyikkan dan kadang menjengkelkan. Jika ada
masyarakat yang terlalu vokal, bisa membuat proses diskusi menjadi membosankan.
Kelihaian fasilitator sangat dibutuhkan disini. Dengan memberikan trik-trik agar para audens
yang diam mau berbicara dan audens yang terlalu vokal dapat terarah.
Data-data yang
didapatkan selanjutnya akan diolah menjadi matrik masalah dan solusinya. Dari
sinilah lahir program-program untuk menjawab masalah yang dihadapi masyarakat. Karena
tak mungkin semua program dilakukan tentulah harus dibuat skala proritas yang
kira-kira Gawat, Mendesak dan Penyebarannya hampir atau sebagian dirasakan oleh
warga.
Memang tak mudah
melakukan proses membangun dengan pelibatan masyarakat didalamnya. Tetapi jika
semua terlibat tentu menjadi modal utama keberhasilan program. Dibanding program
yang langsung turun dari langit tanpa melihat kebutuhan dimasyarakat.
Selamat berdiskusi
teman-teman diakar rumput. Jadilah pendengar yang baik dan catat..... Lakukan perubahan
walau selangkah... Tak ada seribu langkah tanpa langkah pertama.. Cayooo.....
1 comment:
harusnya sih for ya dilirik aslinya.. tapi kok jadi foya ya.. hehehehehe...
Post a Comment