Wednesday, 26 June 2013

7 RT 7 Malam # Diskusi PRA Kelurahan Guntung Kota Bontang


Beberapa minggu ini, saya beserta teman-teman di BIKAL sedang sibuk melakukan Pengkajian Kampung. Bahasa kerennya PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Saya dan tim berjumlah 4 orang. mendapatkan jatah untuk mefasilitasi 7 RT yang berada di Kelurahan Guntung Kota Bontang.  Selain dari BIKAL, tak lupa lembaga tingkat kelurahan juga membantu, seperti Karang Taruna. Kegiatan ini kerjasama 3 pihak Yayasan BIKAL, PT.Pupuk Kalimantan Timur dan Kelurahan Guntung.

Proses diskusi kebanyakan kami lakukan malam hari. Disiang hari tentulah para audens bekerja atau sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Diskusi berlangsung biasanya pukul 8 selepas Sholat Isya sampai Pukul 10. Kalau mau ikut aturan diskusi bisa sampai jam 11 malam.
 
Sketsa RT.12 Kelurahan Guntung

Metode fasilitasi menggunakan 4 alat , Sketsa, diagram kelembagaan, kajian mata pencarian dan sejarah. Keempat alat ini memang mempunyai fungsi masing-masing. Seperti Sketsa, yang menggambarkan kondisi jalan kampung, pemukiman dan beberapa tempat penting contohnya poskamling, posyandu dan masjid. Di alat ini kami mencoba melihat secara bersama-sama dengan masyarakat dimana kira-kira letak masalah disketsa. Seperti lokasi banjir, parit yang buntu atau daerah yang sering terkena DBD.
Diagram Kelembagaan di RT.14 Kelurahan Guntung

Co. fasilitator mas Yopi

Alat kedua yaitu Diagram kelembagaan. Tahapan diskusi ini yang paling panjang, karena harus mengindentifikasi dahulu lembaga-lembaga di RT maupun Kelurahan yang diketahui oleh masyarakat. Tujuannya melihat apakah lembaga memang memberikan manfaat kepada masyarakat atau tidak. Yang menarik pada saat diskusi berlangsung, kadang masyarakat tidak faham fungsi dari satu lembaga, maka yang mengerti akan menjelaskannya beserta menceritakan kondisi lembaga tersebut. Jadi bisa dibilang ada transfer pengetahuan antar warga terkait kondisi kampung mereka.

Alat ketiga lebih mudah, hanya mendata pekerjaan apa saja yang ada dikampung. Beserta jumlah dan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Contoh menarik ada beberapa orang diwilayah RT yang menjadi Asisten Rumah Tangga di Perumahan. Gajinya hanya sekitar 600ribu/bulan tetapi harus merogoh kocek untuk trasnportasi berupa ojek yang sebanding dengan gajinya.

Kajian mata Pencarian RT.14 oleh Dedi

Alat keempat yaitu Alur Sejarah. Dalam diskusi ini bukan membahas tentang sejarah terbentuknya kampung tetapi lebih kepada kejadian berupa pembangunan dan peristiwa yang penting seperti wabah mungkin. Dari alat ini kita dapat mengetahui bagaimana proses pembangunan yang ada di kampung dan peristiwa apa saja yang mempengaruhi masyarakat.
Alur Sejarah di RT.12 oleh Vitri


Sebenarnya alat PRA ini berjumlah 12. Tetapi haruslah disesuaikan dengan kondisi wilayah dan data apa yang kita ingin gali.

Dari pengalaman beberapa hari, waktu dua jam tak cukup untuk keempat alat ini. Jadi saya dan teman-teman bersepakat untuk membagi dua kelompok agar dapat diskusi secara pararel.

Memfasilitasi diskusi ditingkat masyarakat memang kadang mengasyikkan dan kadang menjengkelkan. Jika ada masyarakat yang terlalu vokal, bisa membuat proses diskusi menjadi membosankan. Kelihaian fasilitator sangat dibutuhkan disini.  Dengan memberikan trik-trik agar para audens yang diam mau berbicara dan audens yang terlalu vokal dapat terarah.

Data-data yang didapatkan selanjutnya akan diolah menjadi matrik masalah dan solusinya. Dari sinilah lahir program-program untuk menjawab masalah yang dihadapi masyarakat. Karena tak mungkin semua program dilakukan tentulah harus dibuat skala proritas yang kira-kira Gawat, Mendesak dan Penyebarannya hampir atau sebagian dirasakan oleh warga.

Memang tak mudah melakukan proses membangun dengan pelibatan masyarakat didalamnya. Tetapi jika semua terlibat tentu menjadi modal utama keberhasilan program. Dibanding program yang langsung turun dari langit tanpa melihat kebutuhan dimasyarakat.  


Selamat berdiskusi teman-teman diakar rumput. Jadilah pendengar yang baik dan catat..... Lakukan perubahan walau selangkah... Tak ada seribu langkah tanpa langkah pertama.. Cayooo.....

1 comment:

kurniawan said...

harusnya sih for ya dilirik aslinya.. tapi kok jadi foya ya.. hehehehehe...