Tuesday 4 June 2013

Serunya di Jatim Park II (Kasembon-Jatim Park II-Bromo Trip)

Depan Gedung Museum Satwa Jatim Park II
Perjalanan selanjutnya kami lakukan ke Jatim Park II. Setelah menginap semalam di Kasembon. Dengan tiur beralaskan kasur tipis dan ditutupi sleeping bag membuat suasana menjadi nyaman. Suara jangkrik dan katak menggema sepanjang malam. Angin bertiup sepoi-sepoi. Udara dingin membuat saya tidur terbungkus seperti kepompong.

Bangun pagi seperti biasa, mandi dan sarapan pagi. Beberapa teman berjalan-jalan pagi untuk mencari susu segar. Saya juga melihat sepanjang pagi lalu lalang motor membawa tong alumunium berisi susu segar. Ternyata Pak Rendy sudah memesan susu segar 20 liter untuk diminum pagi hari.

Jam 8 pagi, semua sudah siap. Barang telah dipacking, bis sudah menunggu didepan kamp. Semua sibuk menaikkan barang bawaannya. Sementara saya dan istri sibuk memilih foto yang didokumentasikan tim kasembon pada rafting kemarin.

Perjalanan ke Jatim Park II menuju Kasembon menempuh waktu 1,5 – 2 jam. Sepanjang jalannya berliku-liku. Jurang ditepinya. Pohon bambu menghiasi sepanjang jalan. sungai berbatu mengalir dengan deras. Sawah-sawah tertata rapi di perbukitan, membentuk kurva indah nian.

Warung berjejeran disamping jalan, rata-rata terbuat dari anyaman bambu. Kabut menutup bukit dikejauhan. Orang sibuk berlalu lalang dengan ramainya.

Seperti biasanya, perjalanan ke Jatim Park II di Batu semua bernyanyi riang. Kali ini tembang lawas, campur sari dan dangdut koplo. Semua tampak riang, walaupun badan masih pegal-pegal sehabis arung jeram.

Pak Rendy mengatakan “Saya dulu dengar dari teman kalau abis arung jeram capek, saya pikir apanya yang capek Cuma duduk dan dayung saja. Ehh ternyata benar badan capek semua.” Lanjutnya “Tadi malam mau pijet, ehh sudah ketiduran.”

Beberapa teman semalam, pada sibuk mencari tukang pijat. Mungkin badannya remuk dan otot tegang sehabis mendayung belasan kilometer.

Jatim park II sudah terlihat. Teman-teman turun dengan rapi. Sebelum masuk tak lupa foto bersama dulu didepan gedung Museum Satwa. Bangunan bergaya arsitek romawi berdiri kokoh. Tingginya tak tau berapa meter yang pasti tinggi sekale. Hehehe..

Pernah nonton iklan dancow, yang ada fosil dinasaurusnya. Nah disini tenyata tempat syutingnya. Saya juga taunya setelah ada disini. Tak apalah yang penting sudah kesini.

Sebelum masuk tim rombongan sibuk membagi gelang kertas, sebagai tanda masuk. Harga tiket masuknya kalau ngak salah Rp.90.000. itu sudah puas mau ngapain aja didalam. Jika meminjam kata-kata iklan KakaoTalk “FREE..FREE.” Tidak seperti ditempat lain yang pernah saya kunjungi. Udah bayar masuk, didalam mau main wahana bayar lagi. Hadeehhh...

foto bersama buaya
Masuk kedalam museum satwa, saya juga bertanya-tanya isinya apa aja. Pas masuk, sudah terlihat sangkar raksasa, isinya burung-burung yang telah diawetkan. Didepannya ada buaya duduk dikursi, bisa diajak foto bersama. Tapi buaya ini agak bau, mungkin karena baru diawetkan atau tak lengkap cara pengawetannya.

Beranjak sedikit kedalam, mata sudah disuguhi rangka fosil dinasaurus jenis trex dan mamoth (kalau ngak salah). Sungguh raksasa, dikanan kirinya terdapat binatang yang sudah diawetkan didalam kaca. Mirip dengan deorama, didalamnya digambar dan diberikan properti seperti lingkungan aslinya. Sehinga sangat menarik untuk dilihat.

Binatang yang dipamerkan disini banyak jenisnya. Saya saja tidak bisa hitung dari belahan dunia semua ada. Lengkap deh pokoknya, dari afrika, amerika, asia, australia hingga kutub juga ada. Hewan yang sangat berkesan buat saya ada chetah, beruang kutub, singa, jerapah, gajah dan burung onta. Semuanya dalam bentuk aslinya.

fosil ikan lo..
Dan tak kalah menarik, koleksi kupu-kupu dan serangga juga cukup lengkap. Untuk penyuka serangga dan kupu-kupu sebaiknya ketempat ini.

Museum ini berbentuk lorong-lorong yang harus disusuri agar bisa keluar. jika  berjalan dan menikmati deorama satwa yang ada bisa sekitar 1-2 jam. Lumayan lama, karena keindahan masing-masing satwa memang layak untuk diamati.

Setelah puas di Museum Satwa. Saya dan kawan-kawan beranjak ke sebelanya yaitu Batu Secret Zoo. Saya agak penasaran apa isinya. Ternyata memang rahasia seperti namanya. Ketika masuk sudah disambut air mancur dari bebatuan buatan. Didalamnya ada tikus ukuran raksasa berasal dari amerika. Sedikit kaget juga.

Didalam Batu Secret Zoo, kita dapat melihat satwa yang hidup. Jika di Museum Satwa binatangnya sudah mati dan diawetkan. Maka di Batu Secret Zoo kita dapat melihat yang benar-benar hidup.

Mulai dari reptil, burung, kucing besar, ikan,  jerapah, gajah, jenis monyet dan banyak lagi. Yang menarik didalamnya terdapat monyet terkecil di dunia yang berasal dari amerika. Sangat asyik menikmati binatang di area ini. Selain areanya terbuka, kita juga menikmati makanan yang dijajakan.

Area ini cukup panjang. Jika berjalan sampe di area keluar, kaki rasanya pegel-pegel. Jadi yang ingin menikmati perjalanan tanpa capek dapat menyewa Bike Electrik seharga Rp.100.000/3jam.

membeii makan gajah
Atraksi yang menarik yang tidak bisa dilewatkan adalah memberi makan gajah. Anda bisa membeli wortel yang telah dipotong-potong seharga Rp.10.000. Dan juga, kita dapat berfoto bersama burung secara gratis.

Jangan kira didalam hanya menikmati satwa saja. Didalamnya juga tersedia arena bermain. Wahana waterboom dan wahana menantang lainnya. Pokoknya dijamin puas didalam. Ingat semua sudah “FREE” alias gratis.

foto d
Yang mendebarkan diarea ini kita dapat melihat langsung macan tutul dan singa. Kedua binantang ini hanya dibatasi kaca dengan pengunjung, sehingga kita dapat “seolah” memegangnya secara dekat. Saya saja masih takut ketika menyentuh Macan tutul lewat kaca. Dia langsung mengaung. Saya juga kaget bukan kepalang.

Selain itu Kami juga melihat panther dan phuma, tetapi saat kami berkunjung keduanya sedang tidur.

Jika berada di Jatim Park II anda butuh waktu satu hari. Apabila anda ingin berbelanja ketika liburan ke Batu, sebaiknya belanjanya di Jatim Park II saja. Pengalaman kemarin ternyata harga t-shirt di dalam Jatim Park II lebih murah dibanding diluar. Menyesal juga tidak “borong.” (Bersambung)



No comments: