Monday, 8 July 2013

Marhaban Ya Ramadhan




Rencananya saya ikut puasa tanggal 9, tetapi karena satu rumah puasa tanggal 10 maka saya putuskan mengikuti mereka. Niatnya untuk menjaga stabilitas nasional dirumah dan kekompakan dalam rumah tangga saya. Hehe... Tiap Ramadhan datang selalu saja, jadi bahan perdebatan panjang dan tak henti-henti. Pemerintah selalu mengatakan, jangan jadikan perbedaan menjadi perdebatan. Buktinya di seluruh stasiun Tv selalu membahas perbedaan. Bagaimana ya... memang kurang sreg jika permulaan ramadhannya beda.

Giliran sebelah puasa, kita belum puasa. Nah giliran sebelah lebaran kita masih puasa. Gimana mau enak nih puasa. Tetapi sebagai masyarakat awan, saya hanya ikut yang terbanyak saja dan nurut apa kata jamaah. Toh sudah ada yang nanggung kalo salah.

Marhaban ya  Ramadhan... Selamat Datang bulan penuh rahmat, ampunan dan magfiroh. Bulan yang terdapat satu malam lebih baik daripada seribu bulan. Bulan dimana dosa dihapuskan dan segala doa akan diijabah. Bukan bulan main petasan dan bergandengan bukan muhrim disubuh hari. Bukan bulan dimana tidur menjadi ibadah utamanya. Juga bukan bulan menurutkan hawa nafsu pembalasan jika berbuka.

Dahulu saya selalu bertanya, mengapa setiap tahun selalu ada spanduk yang terbentang bertuliskan “Marhaban Ya Ramadhan.” Ternyata saya baru menyadari bahwa ramadhan merupakan “mahluk” yang datang dan akan berlalu. Ramadhan tahun ini takkan kembali ditahun depan, begitu juga ramadhan tahun depan bukan seperti ramadhan saat ini.  Menyambutnya merupakan kegembiraan bertemunya. Bukankah tersenyum adalah ibadah. Menyambutnya dengan riang pasti juga ibadah.

Datanganya bulan ramadhan ternyata, sebagai indikator keimanan kita. Jika kita bergembira akan datangnya ramadhan pertanda keimanan kita masih melekat dalam dada. Tetapi jika kita bersedih ketika ramadhan tiba maka perlu ditanyakan lunturkah keimanan kita.

Jika mau jujur dan membuka lembaran masa lalu. Bagaimana gembiranya kita sewaktu kecil menyambut Ramadhan. Rasa yang tidak bisa dilukiskan tetapi begitu indah dirasakan. Rasa yang kita selalu nanti-nanti datangnya tiap tahun. Rasa yang mungkin sudah tak bisa kita rasakan saat ini. Luapan kegembiraan yang mungkin berasal dari hati-hati yang bening. Walaupun saat ini juga gembira menyambut ramadhan, tetapi tak bisa dibandingkan dengan dulu.

Kita sudah digerbang ramadhan 1434 Hijriah, tentu segala persiapan sudah kita fikirkan menyambutnya. Mulai dari rencana sholat taraweh, baca Al-quran sampai dengan merencanakan makanan apa yang akan terhidang saat buka puasa nanti.


Selamat berpuasa bagi saudara muslimin dan muslimat.. Semoga keberkahan bulan Ramadhan kali ini terpancar melalui sikap, tingkah, tutur dan hati kita.. dan mari saling mendoakan ya... aminnn....

No comments: