Monday, 22 July 2013

Cerita yang berulang


#Buka Puasa Alumni SMP N 2 Tahun 2000


“Dari tahun ketahun yang datang buka puasa bareng ini-ini aja orangnya” Ujar Irma.


Untung ada buka puasa bersama, itulah ajang untuk selalu mengikat lagi keakraban yang mungkin sudah “agak” renggang dimakan masa dan jarak. Buka puasa bersama juga ajang untuk bercerita tentang masa lalu yang sudah tak dapat dibeli. Hanya gelak tawa yang terulang tiap kami berkumpul.

Seminggu yang lalu. Hp berdering, tanda sms masuk. Tulisannya “Memberitahukan buka puasa alumni SMP N 2 angkatan 2000 Bontang diadakan tanggal 21 Juli 2013 di Rumah Makan Gudeg Bu Harman, mohon konfirmasi untuk pemesanan kursi”. Segera saja sms itu saya forwad kepada teman yang kira-kira ada di nomer kontak. Tak berapa lama si Afdal memberi jawaban dia, istri dan anaknya siap ikut. Lalu berdering lagi, ternyata pesan Afdal lagi isinya “InsyAllah.” Hehe..

Penentuan waktu dan tempat berbuka sudah pasti tidak ada rapat yang membahas tetek bengek acara. Pokoknya sepakat tidak sepakat mesti datang. Acara buka puasa bersama ini, sejak beberapa tahun sudah menjadi agenda rutin. Sepakat dari hati yang tak perlu didebatkan atau diperselisihkan. Ingat sewatu facebook lagi booming, agendanya disebar lewat facebook. Karena sekarang sudah ada BBM, maka pengumuman lebih gampang sampai ke tangan masing-masing.

Dan satu lagi dalam buka puasa bersama, boleh makan apa aja dan sesukanya asal pulang bayar dewe-dewe. Pengalaman beberapa tahun silam, buka puasa seperti ini semua pada urunan. Tapikan makannya beda-beda. Yang pengertian makannya mentok budget iuran. Nah yang “pura-pura” ngak tau, makannya sesuka hati. (peace yang merasa.. hehe).

Tapi sudah lah yang penting ketemu dan kumpul lagi.  Jam 5 lewat saya, istri, ipar dan si jenderal kecil segera saja meluncur ke tempat acara. Tepat setengah 6 kami tiba, yang tampak baru beberapa orang, Irma, Kara dan Si elis. Wahh sudah jam segini belum ada juga yang nongol, tapi tunggulah.

Menjelang buka puasa, satu persatu datang. Rata-rata sendiri, alasannya suami kerja atau jaga anak dirumah. Ada juga teman yang menitipkan anaknya agar tidak diganggu berbuka ria. Jumlah yang berkumpul kali ini tidak lebih dari 20 orang.

Suara tawa, sudah pasti bagai badai ketika semua bertemu. Kali ini bahasannya beda, bukan lagi cowok atau cewek, tapi anak. Tips-tips merawat anak terdengar disudut-sudut pembicaraan. Saya juga nimbrung, bersemangat bercerita tentang si Jenderal Kecil.

13 tahun sejak lulus dari SMPN 2 Bontang.  Tentu semua telah berubah, yang dahulu badannya “seksi” sekarang sudah gembrot sana sini. Walaupun masih ada yang tetap mempertahankan bodinya, itu karena tidak bisa menaikkan berat badan.

Sudah tentu bahasan tiap tahun jika reuni, itu-itu saja. Tetapi cerita dan berkumpul yang membuat kami selalu rindu. Teringat ketulusan dan kepolosan kami sewaktu masih duduk di SMP rasanya masih terlihat goresannya diantara wajah mereka.

Untung ada Ramadhan, jadi bisa bertemu dengan mereka tiap tahunnya. Mengulang cerita yang tak pernah bosan mulut ini berujar dan tak pernah henti tawa terdengar. Walaupun dari tahun ke tahun yang ngumpul itu-itu saja, bagi saya cukuplah sedikit menghapus rindu kenangan masa lalu. Kenangan yang begitu rapi dan tersimpan diantara cerita kita. Kisah sudah menjadi sejarah.


Semoga kesehatan dan umur panjang, tahun depan kita dapat berkumpul dan bercerita kisah yang sama... 

2 comments:

Fitri Chase said...

Moga2 secepatnya aku pun bisa ikut berkumpul bersama teman2 alumni smpn2 angkatan 2000. Tp untuk sekarang, seneng rasanya di kasi update ttg teman2. Trimakasi Awang!

Sayi said...

Memang menyenangkan biasa berbuka dengan para sahabat, sayangnya kalo di jakarta males banget keluar pas ramadan, dimana2 macet...mendingan di rumah aja dah bukanya..hehehe