Wednesday, 24 July 2013

Selamat Ulang Tahun Bidadari Syurgaku...


Tidak ada kue berhias lilin dan tak ada kado spesial yang dapat kuberikan hari ini, hanya sebuah kecupan kecil dikeningmu. Sebagai pengingat engkau masih disisiku. Sebuah kecupan yang tulus, yang mengingatkan perjalanan kita sudah menginjak 3 tahun. Kulihat dirimu hanya termenung dibalut mukena pink yang begitu anggun. Aura keimanan yang terpancar hebat hingga menembus dinding jiwaku.

Hari ini tepat 28 tahun usiamu. Dua tahun lagi sudah kepala tiga. Sudah 28 Ramadhan engkau lewati selama hidupmu. Dan sudah 20 tahun engkau berpisah dengan ayahmu. Serta hampir 2 tahun kita mempunyai Si Jenderal Kecil. Angka yang sudah begitu banyak bercerita tentang hidup. Jika dibuat novel tentu dapat mengisi sebuah perpustakaan.

Anganku terlempar setelah kita berdua lulus SMA. Tidak ada harapan katamu. Bangku kuliah hanya mimpi yang tak terwujud, angan yang tak dapat diraih. Tentulah faktor ekonomi yang kau sadari kala itu. Tapi tak sedikitpun mimpi itu terkubur hanya karena kata-kata “faktor ekonomi.” Janji Allah SWT pasti datang katamu, walaupun kegelisahan masih merajai hatimu.

Sebagai penghibur lara tahun 2004. Engkau pergi ke serambi mekkah aceh. Engkau tinggal disana hampir sebulan. Belajar menjahit, menari, bahasa dan memasak masakan aceh. Katamu disana indah sekali. Engkau pergi ke titik nol. Dan berkisah pantai aceh yang belum dikenal keindahannya. Suatu saat engkau pasti akan kesana lagi janjimu. Sebulan disana, hatimu sudah sangat tertaut dengan kota diujung sumatra ini.

Sepulang dari sana, sebuah jawaban dari ALLAH SWT sedikit terkuak. Pengumuman penerimaan Beasiswa S 1 yang gratis. Berkas yang harus dikumpulkan 3 hari lagi, padahal mengurus syaratnya cukup ribet. Ku semangati engkau dengan doa dan antar sana sini. Teman-teman juga membantu, sedikit demi sedikit uang terkumpul sebagai bekal. Tak banyak memang, tetapi doa dan harapan mereka terkumpul diantara tumpukan mimpimu.

Engaku kecewa lagi kala itu. Setelah pengumuman penerimaan, namamu tak masuk. Engkau hanya ada didaftar cadangan. Kala itu aku tak bersamamu, hanya bisa melalui telepon. Mungkin rencana ALLAH SWT bukan itu jawabku kala itu. Beberapa hari kemudian engkau dihubungi, diperintah segera ke Samarinda sebelum jam 7 pagi sudah sampai. Mendadak, dan sayapun tak dapat menemanimu kala itu.

Sungguh benar janji ALLAH SWT. Mintalah pasti akan Kuberi kataNYA.. Impian gadis yatim yang terdengar hanya melalu hati dan doa telah terjawab. Masihkah kita ragu akan janjiNYA.

Sebait puisi ingin kupersembahkan kepadamu. :

Rusuk yang tertitip ditubuhmu
Ingin tua bersama rusukku

Masa bukanlah batas
Mencintai hingga hayat

Usia adalah misteri
Yang tak usah diungkap, cukup dijalani

Takdir bukanlah pasti
Ia banyak bercabang diujung jalan

Inginku berjalan bersamu
Menautkan tangan dan hati

Ingin kuraih syurga bersamamu
Walaupun kerikil tajam kehidupan menusuk selalu

Ingin ku mencintaimu
Dengan batas yang tak terukur

Ingin ku mengkecupmu
Ditiap tidur malammu

Hingga maut merebut jiwa dari raga
Hingga nafas terakhir telah terembus..



Hidup dan berumah tangga tentu melewati jalan berliku, berbatu dan berduri. Hanya kesabaran dan iman yang membuat kita tetap berdiri. Si Jenderal Kecil akan kita “ukir” dengan  buah tangan kita. Marilah kita antarkan dia menemukan takdirnya yang hakiki.


Selamat Ulang Tahun Bidadari Syurgaku... Marilah kita menjahit mimpi bersama.... I LOVE U 

2 comments:

Sayi said...

Hepi besdey kakaakk...
Semoga sehat en sukses selaluu..

kurniawan said...

hehehehehe.......... terma kasih juga kakak.....