bersama teman-teman di Istana Jogjakarta |
Tulisan ini,
semestinya saya sudah buat bulan Juli kemarin. Mood yang ditunggu kadang tidak,
tetapi hari ini saya mencoba membuka kenangan 10 tahun lalu. yang berlansung 8-17 Juli 2003. Jadilah saya
mencoba menulis sepotong kisah di Candi Prambanan. Sejarah yang dirangkai
dengan Kebhinekaan, serta cerita yang akan dikenang hingga hayat menjemput.
Sudah sepuluh
tahun, ketika kaki menginjakkan Candi Prambanan pada ajang Raimuna Nasional
2003. Ribuan Pramuka berkumpul dengan membawa panji-panji daerahnya. Berbaur dan
berpadu dalam bingkai NKRI. Sepenggal potongan bait yang masih saya ingat, lagu
Dari Sabang Sampai Merauke yang digubah menjadi
“Dari
sabang sampai merauke, kecuali timor timur.
Sambung
menyambung menjadi satu, kecuali timor timur
Indonesia
tanah airku, kecuali timor timur.......... “
Lagu gubahan
ini, tentu sebagai pengingat atau mungkin sindiran. Bahwa Negara Indonesia
cukuplah Timor timur yang lepas. Jangan ada lagi daerah yang berpisah dari
pangkuan ibu pertiwi.
Bersama teman-teman di Candi Borobudur |
Banyak cerita
yang memang tak habis untuk dikisahkan dalam tulisan ini. Dilain waktu saya
akan berkisah bagaimana perjuangan kontingen kami pergi ke Raimuna Nasional
2003. Perjuangan ini juga dialami teman-teman dari Aceh, ketika konflik masih
sangat kental disana. Kontingen dari Aceh harus dikawal oleh Polisi. Hingga akihirnya
Si Polisi itu juga menjadi peserta Raimuna Nasional 2003.
Mungkin teman-teman
ingat, bagaimana panggung utama Raimuna dihentak oleh Grup Tofu. Yang kala itu
sangat hits. Banyak peserta berharap Sheila On 7 yang asli Jogja dapat diundang
tetapi impian itu tak terlaksana.
Atau teman-teman
masih ada dimemori kenangannya, bagaimana pementasan Roro Jongrang dan Bandung
Bonowoso yang mengisahkan tentang kisah tak sampai. Hingga terciptalah Candi
Prambanan. Pagelaran yang begitu asyik disaksikan, dengan baground Candi
Prambanan dimalam hari. Disamping kanan kirinya dihiasi pohon bambu, menambah
kesan kemistikan cerita ini.
Gaya didepan Candi Prambanan |
Setiap malam
selalu saja ada pentas seni yang ditunjukkan. Sayang Kontingen kami tidak bisa
pentas waktu itu. Karena setiap Kontingen daerah (Konda) hanya diwakili satu
kontingen yang telah ditunjuk. Konda Kaltim saat itu diwakili oleh Paser untuk
dapat menampilkan tarian daerah khas Kalimantan. Sehabis pementasan, satu
persatu puzzle peta Indonesia dirangkai di dinding panggung utama. Mulai dari
ujung utara Sumatra hingga ujung selatan
Papua. Sebagai bukti, bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan
beragam budaya.
Raimuna Nasional
2003 sungguh sangat berkesan, tentu teman-teman juga masih mengingat. Ketika berbelanja,
masing-masing umpi sudah dibagikan kupon belanja. Yang dapat dipakai di
minimarket raimuna. Kalo tidak salah total voucernya bernilai 300ribu rupiah. Saya tertawa
geli, ketika berbelanja saya mengambil semua yang saya inginkan. Sampai yang
tidak perlu saya ambil. Setelah kekasir, voucer sisa 100ribuan. Teman-teman
ditenda sampai bengong, katanya “Ini baru hari pertama, besok kita mau makan
apa kalau voucernya dihabiskan.” Hehehe...
Kisah paling
sedih tentu ada, mungkin teman-teman juga ingat. Salah satu peserta dari
Kontingen Jambi (kalau tidak salah) harus meregang nyawa hingga meninggal. Ketika
terjatuh dari tebing disalah satu kegiatan Raimuna Nasional 2003.
Ribuan peserta
Raimuna 2003, tentu ribuan juga cerita yang terlukis disana. Kisah senang,
sedih, haru dan bangga menjadi satu didalam seragam pramuka. Pakaian yang
menyatukan pemuda tiap suku bangsa dibumi pertiwi.
Foto Bersama Kontingen Bontang, Kaltim 2003 |
Itulah sepotong
kisah yang tertinggal di Candi Prambanan. Kisah untuk diingat selalu dalam
benak sanubari. Bahwa indonesia adalah tanah pusaka, yang harus kita bela
dengan Kbhinekaan. Hilangkan keegoisan suku, agama dan Ras. Marilah membangun Indonesia,
yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita. Tentu tak mau, kita mewariskan
Indonesia yang bobrok dan penuh konflik kepada generasi mendatang.
Dan juga tak
ingin kita mewariskan indonesia yang tercerai berai. Cukuplah Timor Timur yang sudah
lepas dari tangan ibu pertiwi. Mari lanjutkan
perjuangan harapan dari pendiri bangsa ini... Menjadi Indonesia yang berkeadilan
dan sejahtera.
Salam untuk
semua Putra Sang Fajar dibelahan Indonesia tercinta.... MERDEKA..........
5 comments:
Salam Pramuka Kak!
Saya lg cari2 foto giat Rainas 2003, eh ketemu di blog nya kk..hehe
Kenalkan nama saya Mitra
Kontingen Kwarcab Simeulue Kwarda Aceh.
ada foto foto raimuna ga..??
Salam saya maqfur kontingen sul sel kwarcab bone
Salam saya maqfur kontingen sul sel kwarcab bone
salam kenal kawan2.. lama saya tidak berkunjung ke blog ini... hehehe... maap... saya juga tidak punya foto lengkap... sayang memang,,,,
Post a Comment